Bingung

 Hari ini saya sedang banyak pikiran,walaupun beban sudah terbebas alias waktunya libur kenaikan kelas. Saya bingung apa yang saya harus lakukan di rumah. Padahal kalau sekolah saya ingin cepat-cepat libur. Saya pikir dengan libur masalah saya juga semuanya selesai dengan instan,tapi ternyata tidak. Masalah kali ini adalah saya sangat kesepian. 


Keluarga saya lengkap,saya punya teman juga. Tapi aneh sekali saya merasa sepi. Apa saya kurang bersyukur ya? Tapi yang saya tahu saya sangat diberkati untuk memiliki mereka,apakah salah jika saya tetap merasa sepi? Yang saya heran adalah saya juga tidak butuh pacar,yah tahu sendiri lah anak-anak abg di usia saya sedang gencar mencari pasangan. Saya tidak tertarik pada semua hal menyangkut cinta-cintaan karena saya tidak ingin terlibat dalam perasaan yang rumit. 


Lalu sepi ini berasal darimana? Apa memang ditakdirkan untuk merasa sepi? Atau saya hanya kangen sama teman-teman yang biasanya bermain setiap hari di sekolah. Tapi mereka juga bisa biasa saja tanpa saya. Rasanya itu semua berada di dalam saya saja. Disaat orang lain asik dengan keramaian,saya malah sibuk melamun dan merenungkan betapa sepi nya hati saya padahal banyak orang di sekitar. Bingung.... Apa sih yang dimau sama diri ini? Saya coba berinteraksi dengan orang di sekitar saya dan tetap saja saya tetap sepi.


Tapi pelajaran yang bisa diambil dari sepi ini menurut saya adalah saya bisa mengontrol perasaan dan emosi lebih baik karena tidak semua orang bisa mengerti perasaan kita dan mereka tidak harus tahu. Saya menjadi pribadi yang lebih tenang dalam menghadapi masalah pribadi. Saya juga jadi mengeksplor diri saya dengan baik. Banyak keuntungan dari adanya sepi ini. Walau sedikit menyiksa,lagipula tidak ada proses yang instan dan tidak ada efek sampingnya. Menurut saya sepi ini adalah proses untuk saya lebih mengenal dan mencintai diri. Sepertinya selama ini saya terfokus dengan orang-orang saja hingga saya cenderung mengabaikan apa yang ada di dalam diri sendiri. Ya,intinya rasa sepi ini untuk refleksi diri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengaruh Patriarki Di Era Modern

Juara 2

Tentang Mengikhlaskan.