Everything happens for a reason

    Pasti kalian sering bertanya-tanya kan tentang semua hal yang terjadi di dalam hidup kalian itu mengapa bisa terjadi di dalam hidup kalian? Yap. Semuanya ada alasannya!


    Beberapa hari ini saya nggak enak badan. Sebelumnya,saya sangat sibuk dengan kegiatan di sekolah maupun di luar sekolah. Saya sempat merasa oh ini ya rasanya muda,melakukan apa saja bisa tanpa capek dan energinya tidak terbatas. Namun pada akhirnya saya berakhir sakit dan harus tidur dan istirahat total selama 2 hari hahahaha... Pada awalnya saya bertanya-tanya "lho kok si a ga sakit padahal dia harusnya lebih capek?" Tapi akhirnya diri ini tersadar bahwa semua orang itu berbeda-beda dari stamina sampai ketahanan tubuhnya dan saya memang dibuat sakit untuk beristirahat total dengan tidur yang maksimal karena selama ini saya setiap hari hanya tidur selama 5 jam setiap harinya,yang mana tidur normal untuk anak seusia saya adalah 8-10 jam. Selain capek fisik,saya juga merasa capek secara mental. Walaupun saya masih tergolong muda dan tingkat masalah tidak sebesar orang dewasa di sekitar saya. Namun,saya merasa bahwa saya juga sedang mendapat tekanan dari beberapa pihak. 


   Ya yang terpenting saya sekarang jadi tau semua hal pasti terjadi karena sebuah alasan,walaupun kita tidak harus tau alasannya sekarang. Biasanya kita akan menyadari itu seiring berjalannya waktu.


   Suatu hari saya menemukan sebuah puisi singkat keren di ig,kira-kira seperti ini intinya:


"I still remember you as a little girl

Who overwaters plants,because she

Doesnt know when to stop giving"


    Saya awalnya bingung maksud dari puisi ini apa? Perlu sekitar 2 hari saya memikirkan makna dari puisi ini yang sebenarnya karena maknanya bisa banyak. Tapi saya mengambil kesimpulan bahwa saya terlalu banyak memberi karena saya tidak tau bagaimana cara berhenti memberi. Memberi itu hal yang mulia,namun memberi pada orang yang salah tidak selalu berdampak baik. Hal ini sangat berhubungan dengan saya,jika saya sudah terlanjur klik atau sayang dengan seseorang pasti saya akan memberikan segalanya pada orang itu tidak terkecuali mereka teman atau keluarga. Namun,dengan memberikan segalanya membuat saya merasa bodoh karena tidak semua orang melakukan hal yang sama pada saya. Saya merasa bodoh karena tidak ada feedback untuk saya. Tapi ya juga untuk apa berharap pada manusia yang selalu berujung pada kecewa? Pada awalnya saya merasa tidak enak saat tau mereka tidak memperlakukan saya sama seperti yang saya lakukan dan merasa saya pantas mendapatkan perlakuan yang lebih baik. Ternyata alasan dibalik semua itu adalah untuk saya bisa belajar bahwa memberi secukupnya saja dan tetap jadi diri sendiri saat ingin memberi kepada seseorang. 

   

    Semuanya pasti ada alasannya~~


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengaruh Patriarki Di Era Modern

Juara 2

Tentang Mengikhlaskan.