Jatuh hati dengan keluarga sendiri?
Angin semilir dari kaca mobil yang dibuka membelai rambutku secara halus seperti awan-awan putih yang terbentuk di langit. Ah,tempat ini lagi. Sudah lama aku tidak kesini. Joe.. apa kabar ya? Sudahlah aku tidak mau peduli lagi. Kisah 2 orang bodoh yang menggelikan. Lagipula aku sangat senang sekali ayah dan Ibu membawaku ke rumah kakek dan nenek. Besok akan ada acara keluarga yang besar disitu,aku harus cepat sampai dan segera membantu. Aku sampai di rumah kakek dan nenek pukul 14.00 siang,senang rasanya melepas rindu dan saling bersalaman hingga berpelukan dengan saudara.
Aku merapihkan diri sembari bersalam-salaman dan mendengar suara ramai-ramai di dapur. Sepertinya mereka semua di dapur,besok kan ada acara kumpul keluarga di rumah ini,aku harus membantu. Saat menuju pintu masuk dapur tercium aroma masakan yang sedap. Kira-kira *Budhe lagi masak apa ya kali ini?
*budhe = tante,kakak perempuan ayah/ibu.
"Tasya,sini *nduk bantu Budhe goreng pisang goreng."
*nduk = anak perempuan.
Aku yang dengan senang hati langsung membantu tanpa basa-basi. Setelah 5 menit menggoreng aku baru sadar ini bukan tepung yang biasanya. Setelah kuamati memang tepungnya terlihat normal seperti tepung pada umumnya. Tapi namanya benar tepung Ararut? Sepertinya pernah dengar dari Tv atau majalah Bobi. Ah,iya ini tepung yang terbuat dari tanaman ararut. Pertanyaan terpecahkan! Untung saja aku sering membaca majalah Bobi.
"Dek,ngapain kok ngelihatin terpung terus? Tepungnya ada kakinya kah?" Ucap Kak Bunga sambil mengajak ku bercanda.
Malam hari pun tiba semuanya bergegas istirahat untuk mempersiapkan hari esok aku dan semua sepupu yang perempuan berjumlah 4,tidur di ruang tamu dengan busa empuk yang sudah disediakan khusus untuk cucu-cucunya. Tentu kami tidak langsung tidur karena banyak bicara sampai hari menjelang pagi. Keesokan harinya aku agak bingung harus senang atau merasa bagaimana.
Semua keluargaku datang dan berkumpul di rumah,ada yang makan,berbincang-bincang,dan anak-anak kecil bermain di luar. Suasana nya sangat ramai. Mataku terus bergerak mencari seseorang. Apakah dia datang? Mau aku tidak peduli sekalipun,ia tetap keluargaku. Namun, setelah 1 jam mencari ternyata ia memang tidak datang. Walaupun aku tidak peduli tapi entah mengapa aku sedikit merasa sedih. Hingga tak lama kemudian mobil merah datang terparkir di depan rumah kakek dan nenek.
"Itu om Jarwo,yah?" Tanya ku pada Ayah yang dibalas dengan anggukannya. Susah di deskripsikan tapi aku sangat gembira dan lega mendengarnya. Itu adalah keluarga dari Joe.
Semuanya memberikan salam dengan ramah,Joe juga menyalamiku. Lalu ia mengajakku berbincang-bincang tentang hidup kami masing-masing. Rasanya nostalgia. Joe adalah saudara jauh ku. Kami dulu pernah tidak sengaja saling jatuh cinta saat ada acara reuni keluarga. Tepatnya 3 tahun yang lalu,namun setelah sama-sama mengutarakan perasaan kami mengalami lost contact.
"Aku jadi ingat dulu kamu selalu bawa tissue kalo kemana-mana soalnya ingusnya ga berhenti keluar hahahaha.... "
"Ya kan lagi flu itu!" Jawabku dengan ketus.
"Sekarang kesibukanmu apa?" Tanya Joe.
"Oh,aku lagi ikut komunitas one day one post lewat wa. Jadi,ya akhir-akhir ini aku lagi suka menulis. Anggap saja hobi baru,Jo,"
"Bentar ya,sya. Aku ambil sesuatu dulu."
Tak lama kemudian Joe keluar dari mobil dan memberikan aku 2 bungkus biji bunga matahari. Joe ingat kalau aku suka bunga matahari. Aku takut kalau perasaan itu ada lagi. Tapi ya sudahlah apapun yang akan terjadi harus terjadi.
"Keren. Jarang kutemui biji bunga matahari ini. Terima kasih."
"Iya sama-sama. Tulatt lalu aku ada study tour di sekolah ke kebun bunga terbesar di kotaku. Ngomong-ngomong sya.. ka-kamu. Gajadi deh hahaha..."
Aku tidak tahu apa yang dikatakan Joe tapi di sore hari kami berjalan bersama ke sawah di dekat rumah kakek dan nenek. Dengan Joe rasanya paling bahagia. Aku ingin didekatnya selamanya. Apakah bisa? Tidak tahu coba saja dulu!
"Joe,kita bisa begini terus ga?" Tanyaku dengan sedikit ragu.
"Kamu mau? Kalau aku sih juga mau tanpa ditanya. Tapi kita jauh,bisa ga ya? Apa mau di coba dulu...?" Balas Joe dengan spontan.
Dari situlah awal perjalanan kisah cinta kita dimulai. Berkat dari kumpul keluarga haha.
Komentar
Posting Komentar