Masa Remaja Di Tengah Pandemi

        Pandemi menghambat semua aktivitas manusia. Saya sendiri mengalami masa remaja awal saya di era pandemi mulai,sekitar tahun 2020. Waktu saya masih berusia 14 tahun dan masih duduk di kelas 8 SMP,semua murid pada awalnya sangat gembira mengetahui sekolah akan diliburkan 2 minggu. Namun,seperti yang kita tahu pandemi tidak berlangsung selama 2 minggu saja,bahkan kini sudah menginjak 2 tahun. Selama pembelajaran online berlangsung saya merasa aneh pada diri saya sendiri,rasanya saya sangat kesepian dan terisolasi dari teman maupun keluarga,prestasi pun menurun karena tidak ada semangat untuk sekolah online. Suatu hari saya keluar rumah setelah sekian lamanya. Rasanya seluruh dunia sedang memperhatikan saya dan saya tidak merasa nyaman di situ. Setelah saya memperhatikan perubahan yang saya alami ini,saya menyadari bahwa efek dari pandemi tidak untuk hal yang bisa dilihat mata saja,namun psikis dan perasaan juga dipengaruhi. Karena saya sudah terbiasa di rumah dan jarang berinteraksi dengan manusia lain selain keluarga saya di rumah,saya seperti jadi kehilangan skill untuk bersosialisasi. 


       Tumbuh dalam era pandemi sangat mengambat saya untuk memanfaatkan waktu dengan baik. Saya jadi sering begadang,malas,dan susah sekali untuk fokus dalam pembelajaran. Saya tidak tahu itu bagian dari pertumbuhan atau memang sifat asli saya begitu,namun orang tua saya bilang dulu saya adalah anak yang rajin. Seiring dengan berjalannya waktu saya mulai terbiasa dengan apa yang dilakukan dalam masa pandemi,yaitu bangun-zoom meeting-makan-tidur-mandi-main game. Saya sedikit muak dengan keseharian itu,sangat monoton dan membosankan. Tapi saya tetap bersyukur masih diberikan nafas kehidupan dan dijauhkan dari penyakit Covid-19. Selama hampir 2 tahun terisolasi saya merasa kepribadian saya mulai berubah ada yang menjadi semakin baik dan ada yang semakin buruk. Jujur saja,pandemi merebut kebahagiaan saya. Pada saat 2021,saya berusia 15 tahun dan semuanya berubah dari segi pemikiran,hobi,penampilan,ekonomi,hingga kebiasaan,karakter,dan sifat. Semua tentang diri saya sangat berbeda hanya dalam kurun waktu 1 tahun. Tentu semuanya itu ada prosesnya.


      Semakin bertambah umur,banyak pelajaran yang saya dapat. Saya mulai mempelajari diri sendiri,mencoba hal-hal baru,dan menemukan bakat. Walaupun saya tidak merasa saya sedang berproses namun setelah mengingat tentang diri sendiri di tahun-tahun lalu,baru terasa sebesar apa perkembangannya. Makna hidup juga mulai tersusun di kepala saya dan dari situ saya mulai suka membaca buku sampai menulis. Saya mulai membaca buku tentang filsafat dan merenungkannya di pikiran saat luang.


     Kini saya berusia 16 tahun dan duduk di bangku SMA kelas 1,betapa cepatnya waktu berlalu ya? Saya belajar dari pengalaman-pengalaman untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Saya percaya semuanya sudah diatur oleh yang Maha Kuasa. Entah masa remaja di era manapun yang terpenting adalah tetap berusaha sebaik mungkin. Saya jadi berpikir bahwa setiap ada permasalahan dalam hidup reward yang kita dapat adalah character development atau perkembangan diri. "Nikmati prosesnya" kata itu benar karena itu yang akan membuat kita menjadi lebih dewasa. Walaupun saya tidak percaya premis "usaha tidak akan menghianati hasil" namun sebaiknya berusaha dulu semampunya,hasil itu belakangan. Siapkan hati saja untuk kecewa dan bahagia.


✾✾✾



Sekian saja sharing saya,
Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca...

Komentar

  1. yang penting tetap semangat, jalani hidup dengan kegiatan-kegiatan positif karena kalian saat ii adalah generasi emas yang inshaa Allah punya masa depan yang cerah, aamiin...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengaruh Patriarki Di Era Modern

Juara 2

Tentang Mengikhlaskan.