Pengalaman dengan teman

 Saya bersyukur sekali punya teman-teman yang dekat. Jujur,saya bukan orang yang mudah didekati,bahkan orang-orang yang sudah mengenal saya berkata bahwa awalnya takut untuk berteman karena wajah saya yang seram. Padahal saya sangat welcome dengan semua orang hahaha. Memang wajah ini juga judes ya jadi sedikit orang yang dekat dengan saya. 


Suatu hari yang indah di SMP bersama teman-teman,saya pernah acting sedang sedih karena saya sedang bosan kala itu. Reaksi yang teman-teman saya buat malah mengagetkan saya. Mereka menanggapi dengan sangat tulus dan mendengarkan apa yang saya sedihkan,padahal hanya berpura-pura haha. Menurut saya jarang sekali saya bisa menemukan teman yang seperti itu atau saya saja yang kurang jauh bermainnya.


Sebelum saya bertemu dengan teman-teman yang tulus,saya pernah dibully waktu masih taman kanak-kanak karena berbeda agama. Kejadian itu sedikit membuat pandangan saya berubah tentang teman,dari situ saya tidak lagi menjadi anak yang banyak ngomong dan cenderung takut dengan orang baru karena saya takut mereka akan memperlakukan saya seperti teman-teman saya dulu. Tapi seiring berkembangnya waktu,berkembang pula pola pikir saya. Berteman bukan susah lagi untuk saya,banyak hal yang membuat mata saya terbuka untuk mempunyai teman yang banyak yaitu teman bisa digunakan sebagai sumber koneksi. Tidak apa-apa hanya sedikit yang dekat,namun tetap memiliki banyak teman itu sangat menguntungkan. Tapi ya diingat kembali bahwa setidaknya harus pintar-pintar memilih teman yang membawa pengaruh baik untuk didekati. Jangan sampai teman itu membuat kalian salah jalan.


Saat saya SMA ini pada awalnya saya agak sedikit anti sosial karena pandemi. Saya jadi gelisah ketika dilihat oleh orang banyak,tapi seiring waktu saya sadar teman itu juga penting di SMA. Saya mulai membangkitkan sisi sosial saya dengan mencoba berinteraksi dengan teman-teman yang baru. Bahkan sekarang ada yang menjadi dekat karena satu hobi. Saya merasa senang dikelilingi banyak teman. Walaupun saya tidak tahu kalau semuanya benar-benar teman saya atau bukan. Yah,yang terpenting teman itu saling membutuhkan dan menguntungkan. Jangan sampai berteman dengan orang yang membawa perilaku buruk untuk hidup kita. Memang kita tidak boleh pilih-pilih teman,namun ada batasannya untuk memilah teman mana yang membawa perilaku baik dan pantas dijadikan teman dekat. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengaruh Patriarki Di Era Modern

Juara 2

Tentang Mengikhlaskan.