Deja vu

 Hari ini saya mengunjungi sebuah tempat yang banyak kenangannya menurut saya. Langit senja sangat mengingatkan saya pada kenangan-kenangan yang membahagiakan. Tak lupa saya memotret foto di tempat ini.



Sangat indah ya langitnya? Iya saat itu pun juga indah. Namun, agak sedih saja semuanya telah berubah. Hanya langitnya saja yang sama. Rasanya bercampur aduk melihat suatu tempat yang mengingatkan kita akan sesuatu. Rindu iya, sedih juga iya karena waktu begitu cepat berlalu dan benar-benar tak terasa. Saya duduk di dekat tempat ini, mengingat tepatnya tahun lalu. Saya berbincang mengenai hidup dengan seseorang yang sudah tidak lagi dekat dengan saya sekarang.

Dari situ saya merasakan hal yang agak aneh dan rasanya pernah mengalami sebelumnya. Sepertinya saya merasakan deja vu. Deja vu adalah fenomena merasakan sensasi kuat bahwa suatu peristiwa atau pengalaman yang saat ini sedang dialami dan sudah pernah dialami di masa lalu. 

Saya bingung katanya masa lalu yang membuat kita sedih sebaiknya dilupakan. Tapi moment ini seolah memori emas di dalam otak saya yang tidak akan terlupakan, walaupun tetap saja sih... saya sedih mengingatnya.

Yah, tidak apa-apa semuanya pasti berlalu. Saya jadi berpikir kalau saya harus selalu bersyukur dengan semua yang dimiliki saat ini karena pasti tidak akan terulang lagi, walaupun terulang pasti sudah tidak sama lagi seperti yang sebelumnya. Waktu itu sangat cepat berlalu. Maka dari itu saya belajar untuk menikmati dan  memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. 

Dari sini saya juga teringat bahwa orang-orang itu datang dan pergi. Saya tidak akan pernah berharap orang akan selalu ada di sisi saya setiap waktu. Pada akhirnya hanya saya sendiri yang bersama diri ini. Saya menemukan cinta terhadap diri sendiri di tempat penuh kenangan ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengaruh Patriarki Di Era Modern

Juara 2

Tentang Mengikhlaskan.