Rainforest 3

   "Happy birthday Jane... Happy birthday.. Happy birthday.. Happy birthday Jane! Yeayy!" 

     Teman-teman Jane bernyanyi di pesta ulang tahunnya. Pesta nya cukup meriah untuk merayakan ulang tahun seorang gadi berusia 16 tahun. Semua orang sedang gembira di dalam rumah Jane. Ada yang bermain lempar bola melalui cup, ada juga yang berkenalan dengan orang-orang baru. Jane sangat senang sekali hari ini, ia memakai gaun hitam elegan serta rambut yang dikeriting sedikit, tak lupa juga sedikit sentuhan eye shadow dan eyeliner di mata cantiknya. 

"Aku daritadi tidak melihat si pendiam yang biasanya selalu dekat denganmu? Kemana dia? Apa sudah muak dengan kecerewetan mu, Jane?" ucap seorang teman sekelas Jane, Berlin. Semua orang menertawakan Jane di pesta ulang tahunnya.

"Kalau aku jadi Jose, mungkin sepertinya telingaku sudah capek sih... Hahahahah," ucap seorang lagi.

"Memang kenapa kalau aku banyak bicara..? Apa itu mengganggu hidup kalian yang tidak penting?" tanya Jane.

"Saaaangat. Itu sangat mengganggu kami Jane. Apa kau baru sadar sekarang? Entah kenapa juga aku datang ke pesta sampah ini, sebenarnya aku hanya ingin makan saja sih," jawab Berlin dengan senyum jahatnya.

"Orang sepertimu itu memang sukanya merusak, ya? Pantas saja keluargamu rusak," balas Jane.

"Berisik! Sudah kubilang tutup mulutmu, dasar cerewet!" seru Berlin sambil melempar piring plastik ke arah Jane tapi tidak kena.

"Berlin... pergilah dari rumahku sekarang juga. Tuan rumah sedang tidak ingin melihat wajahmu, sudah sana pergi saja. Perbaiki keluargamu dulu baru boleh menghinaku," ucap Jane dengan tangan mengusir Berlin. Ia pergi meninggalkan rumah Jane dengan sangat marah, semua orang bertepuk tangan pada aksi Jane dan keadaan pun terbalik. Berlin mengancam akan membalas Jane jika Jane ada di sekolah besok.

"Sudah, ayo lanjutkan pestanya!" 

   Setelah itu pesta berjalan dengan lancar, semuanya pulang masing-masing ke rumahnya. Hari itu adalah harinya Jane, tidak ada yang boleh menghancurkannya sedikitpun. Jika ada pun Jane pasti membasminya seperti ia membasmi Berlin. Sampai akhirnya tiba saat ia tidur setelah membersihkan make upnya. Terdapat suara ketukan di jendela. Jane agak takut karena mungkin yang dibilang Jose itu benar. 

   Perlahan tapi pasti Jane membuka jendelanya untuk memastikan itu bukan yang ia bayangkan. Jane diam sejenak, reaksinya persis dengan Jose pertama kali melihat portal aneh. Jane betul-betul melihat portal aneh menuju tempat lain. Ia membawa kunci yang Jose lempar saat pertama kali ke rumah di ujung taman Rainforest pada malam ia bertengkar dengan Jose. Muncul satu tangan keluar dari portal itu. 

"Aaaaaaaa" teriak Jane sambil melempar kunci itu sepert Jose melemparnya dulu.

   Jane langsung cepat-cepat mengetuk pintu rumah Jose. Namun, Jose sedang tidak ada di rumah. Orang tuanya juga bingung Jose pergi kemana, sudah pukul 11 malam lebih tapi tidak ada kabar sama sekali. Jane mencoba menelfon Jose tapi hp nya tidak aktif. Jane mulai berpikir bahwa mungkin perkataan Berlin benar bahwa Jose muak pada Jane yang cerewet.

  Keesokan harinya, Jane pergi ke sekolah, lalu menghampiri Vale dan Lucas untuk bertanya di mana Jose. Tapi sebelum Jane bertanya, mereka malah bertanya duluan sebelum Jane tentang di mana Jose. Jane merasa ada yang tidak beres. Jose adalah anak rumahan yang tidak mungkin berani kabur dari rumah. Lalu kemana perginya Jose?

  Pada sore hari sepulang sekolah, Jane langsung datang ke rumah Jose. Namun, malah ada mobil polisi parkir di depan rumah Jose. Firasat Jane mulai tidak enak, ia menyelinap masuk sedikit ke depan rumah Jose. Ia berniat untuk menguping pembicaraan orang tua Jose dengan polisi.

"Tidak mungkin, pak! Anak kami bukan anak yang seperti itu!"

"Lalu mengapa tubuhnya tergeletak lemas di depan rumah di ujung taman Rainforest itu? Ciri-ciri yang bapak laporkan juga sangat sesuai dengan anak ini."

"Baiklah, kami terima dulu pernyataannya. Sekarang, ayo segera ke rumah sakit" ucap ayah Jose. Jane langsung buru-buru masuk ke rumahnya dan merenung. 

   Mengapa Jose bisa tergeletak di depan rumah di ujung taman Rainforest? Aneh sekali. Jane bingung dan menyesal juga setelah mengatakan kata itu kepada Jose. Ia tidak seharusnya begitu. Rumah itu memang benar-benar bahaya. Jane merasa harus menjelaskan itu pada Jose.

"Semoga si pendiam itu baik-baik saja."

Bersambung...











Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengaruh Patriarki Di Era Modern

Juara 2

Tentang Mengikhlaskan.