Rainforest 2
Tiba-tiba saja Jose menepuk punggung Jane, sehingga membuat Jane jatuh karena terkejut. Jose langsung mengarahkan senternya ke arah muka Jane.
"Sudah kubilang, Jane. Jangan sekali-kali kesini. Kau tidak tahu seberapa bahayanya tempat ini," ucap Jose dengan mata yang melirik tajam ke arah rumah misterius itu.
"Jose!? Kau mengikutiku?! Ada apa sampai aku tidak boleh kesini? Toh, itu juga mitos. Jaman sekarang mana ada yang percaya mitos, Jo!"
"Huft, sudah jangan bicara lagi. Dasar cerewet. Ayo pulang," ucap Jose sambil menarik tangan Jane dengan lembut, bergegas meninggalkan rumah itu.
Jane kesal sekali dengan pernyataan Jose karena ia merasa diremehkan. Ia menepis tangan Jose keras-keras dan raut wajahnya terlihat marah.
"Kau tahu, Jo? Orang-orang selalu menganggapmu lebih baik daripada aku. Gara-gara kau juga aku jadi sering dibilang cerewet oleh semua orang. Aku harap kita tidak pernah bertemu!" seru Jane dengan mata yang diisi sedikit air mata dan berlari pulang ke rumahnya.
Jose bingung apa maksud dari perkataan Jane. Tapi, Jose juga lega Jane tidak memasuki rumah misterius itu. Selama ini memang mereka selalu berkompetisi di segala bidang dari pendidikan, olahraga, dan banyak hal lainnya. Dari semua persaingan itu, Jose lebih banyak menang daripada Jane.
"Jane!" seru Jose tapi Jane tidak menoleh sama sekali.
Malam yang penuh drama pun berlalu. Besok adalah ulang tahun Jane yang ke-16. Jose satu-satunya yang tidak diundang ke pesta ulang tahun Jane. Jose merasa bersalah telah mengatai Jane cerewet. Ia bingung seharian mencari cara untuk minta maaf.
"Jo? Halooo. Lagi mikirin apa sih kamu? Serius banget. Bu guru ngomong sampai berbusa gini, masih ada aja yang tidak mendengarkan! Walaupun kamu pintar tapi kalau tidak bisa menghargai orang ya untuk apa," ucap guru sejarah yang sedang mengajar di kelas Jose.
"Maaf, bu."
Jose terlihat gundah, ia untuk pertama kalinya merasa sangat bersalah kepada seseorang dan ia tidak mengira bahwa orang itu adalah Jane. Padahal, Jose sangat peduli pada Jane,tapi tetap saja Jose tidak bisa menghilangkan rasa bersalahnya itu karena walaupun mereka sering bertengkar, Jose tidak pernah melihat Jane yang selalu ceria hampir meneteskan air mata.
Mereka berdua sudah berteman sejak berusia 6 tahun, sejak Jane pindah ke sebelah rumah Jose. Mereka kebetulan sekali seumuran, dari situ Jane suka datang ke rumah Jose untuk bermain game bersama dan Jose sering datang ke rumah Jane untuk melihat hewan-hewan eksotis milik ayah Jane. Sungguh kisah masa kecil yang manis. Tidak mungkin pertemanan itu harus hancur begitu saja akibat rumah di ujung taman Rainforest.
"Apapun itu. Selagi masih bisa diperbaiki, aku harus mencari cara."
Jose menguatkan niatnya untuk menebus rasa bersalahnya pada Jane. Karena Jane adalah satu-satunya teman yang ia percaya selain Lucas dan Vale.
Jose bergegas untuk ke rumah di ujung taman Rainforest sendirian dengan membawa sebuah kamera sebagai bukti bahwa tempat itu benar-benar bahaya dan ia tidak sama sekali menganggap hal ini sebagai persaingan. Agar Jane tahu seberapa besar rasa pedulinya selama ini.
Namun, di tengah-tengah mendokumentasikan bukti, Jose terpleset ke dalam lubang di dekat pohon depan rumah misterius itu. Lubang itu menuju dunia yang berbeda. Sampai sekarang tidak ada yang tahu bagaimana caranya keluar dari tempat itu. Banyak suara teriakan yang muncul begitu masuk lubang itu. Jose sampai takut, tidak bisa berteriak dan menutup matanya, berharap seseorang menolongnya.
Bersambung...
Semoga pershabtan mrk baik baik aja. Ceritanya seru ya.
BalasHapusSeru banget ceritanya. Kira-kira nanti mereka pada saling suka ga ya? Wkwk
BalasHapus