Suara Korban Bullying

"Ketika semua orang membenci dirimu, tapi tidak akan ada yang menolong. Apa yang diharapkan dari seorang manusia? Mereka semua tamak dan hanya memikirkan diri sendiri. Pernahkah mereka sesekali berpikir bagaimana cara pandang orang-orang yang sering ditindas?"

Saya ingin mewakili orang-orang di luar sana yang sering ditindas, namun tidak tahu harus berbuat apa untuk bisa bebas dari penderitaan panjang yang sepertinya tidak ada ujungnya. Apapun yang dilakukan mereka sia-sia karena mereka sudah terlanjur dipandang lemah oleh orang disekitarnya. Banyak cacian dan makian yang sering didengar, lama kelamaan membuat mereka menjadi kebal akan dunia yang jahat.

Butuh waktu yang panjang untuk bisa melupakan kejadian-kejadian yang mengingatkan mereka atas tindakan penindasan yang pernah dialami. Segala cara sudah dilakukan, tapi tetap saja trauma itu selalu membekas di kepala. Bahkan sudah tergores seperti tatto di dalam otak. Mereka yang masih bertahan saat ditindas sebenarnya adalah manusia yang paling kuat. Hanya saja kurang beruntung mempunyai lingkungan yang memandang dirinya lemah. 

"Apakah bentuk badan ku mempengaruhi hidup kalian? Ada apa dengan wajahku? Wajahku mungkin tidak seindah yang lain, tapi apa kalian yang suka mencaci mempunyai wajah yang sempurna?" Semua orang mengejar kesempurnaan. Di dunia ini hanya yang indah saja yang akan dipuja. Sisanya akan dibuang, dilupakan, dan diperlakukan seenaknya. 

Di mana kah letak keadilan? Kenyataannya tidak ada yang adil di dunia busuk ini. Kita dipaksa untuk menelan fakta bahwa kita adalah tingkat terendah dari manusia. Para pecundang yang sering diabaikan orang-orang di sekitar. Padahal semua derajat manusia itu semuanya sama. 

"Aku juga tidak ingin terlahir jelek dan miskin!"

Kekurangan yang berlebih, rasanya tidak ada satupun kelebihan yang dimiliki. Takdir yang sudah diemban harus dijalani sampai akhir. Mau tak mau harus hidup dengan banyak perlakuan tidak enak sejak lahir. Beberapa orang menjadikannya sebagai motivasi tapi beberapa orang juga menjadikannya sebagai alasan bunuh diri. 

"Aku memang berbeda, apa salahnya jika aku berbeda?"

Yah, lagi-lagi tentang perbedaan... manusia memang diciptakan berbeda-beda. Tapi, selalu ada beberapa orang yang perbedaannya menonjol sehingga semua orang membuat itu sebagai candaan yang sama sekali tidak lucu. Perbedaan seharusnya unik. Berbeda bukan berarti layak diperlakukan sebagai bukan manusia juga. Muak dipanggil "si aneh" padahal hanya berusaha menjadi diri sendiri. Apakah orang yang menjadi diri sendiri pantas dikatakan sebagai "si aneh"?

"Aku harap aku tidak terlahir. Aku harap aku mati saja..."

Hidup berjalan lambat saat penderitaan terjadi. Mereka berharap untuk tidak ada di dunia ini, ingin menghilang dan tidak akan pernah ditemukan. Ini bukan salah mereka. Saya tahu betul jika beberapa orang ditindas bukan karena salah mereka, melainkan pandangan lingkungan saja yang salah tentang mereka. Mereka pantas mendapatkan perlakuan yang lebih baik. 

Banyak yang sudah berteriak minta tolong. Tapi, tidak satupun yang peduli. Orang-orang hanya melihatnya kesakitan dengan mata yang penuh rasa kasihan. 

"Tolong aku! Aku tidak butuh rasa kasihan mu. Seseorang tolong keluarkan aku dari sini!" 

Mereka sudah berteriak sekuat tenaga. Tetap saja tidak ada yang menolong. Akhirnya mereka jatuh dalam kegelapan. Dunia terasa sunyi, sesuatu hilang dari dirinya. Bukan nyawa atau fisik yang hilang. Tapi, kewarasannya. Mental mereka jatuh, tapi tidak akan ada yang menyadarinya sampai dampaknya kelihatan dengan mata telanjang.

Peluk jauh untuk orang-orang yang tertindas di luar sana. Saya tidak tahu kapan itu berakhir. Meskipun rasanya tidak akan ada yang menolong, tapi tolong jangan menyerah demi orang-orang tersayang. Kalian sangat pantas untuk diperlakukan selayaknya, kalian pantas untuk bahagia. Saya turut prihatin pada masyarakat di lingkungan sekitar kalian, seharusnya sebagai manusia mereka punya rasa untuk saling mengerti bagaimana rasanya ditindas. Semoga kalian baik-baik saja, ya? #StopBullying






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengaruh Patriarki Di Era Modern

Juara 2

Tentang Mengikhlaskan.